Thursday, April 23, 2020

Social Distancing Kini Sudah Tak Penting

Pembeli sedang mengantri untuk ke kasir minimarket 
Purwakarta,(21/4/2020)
(Foto Dok. Pribadi)



PURWAKARTA-COVID-19, virus yang  sudah menjadi pandemi mematikan ratusan jiwa di seluruh dunia. Belum ada yang bisa menemukan obat penyakit ini,  maka dari itu salah satu jalan untuk menghindari dari penyakit ini yaitu social distancing atau pembatasan sosial, kebijakan yang dibuat agar masyarakat tidak terkena virus ini dan menurunkan angka kasus positif dari virus ini.

Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain.

Menurut WHO,ada baiknya untuk mempertahankan jarak setidaknya 1-3 meter ketika berada di tempat umum  terlebih jika ada seseorang yang batuk atau bersin.

Dengan melakukan hal tersebut, diyakini dapat mencegah diri dari terjangkit virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut. pasalnya virus tersebut telah terbukti mudah menular saat gejala masih ringan yakni di masa inkubasi. 

Meskipun, kondisi seperti ini masih menjadi masalah pribadi karena masih ada orang yang tidak mudah untuk melakukannya.

Dengan kata lain,terlihat dengan sangat jelas ada persoala nyang sementara dihadapi oleh masyarakat terkait dengan Social distancing.

Tidak bisa kita mungkin bahwa akibat dari social distancing, masyarakat harus melakukan aktivitas di tempat tinggal masing-masing.

Sementara, sebelumnya mereka melakukan aktivitas dengan banyak orang secara bersama-sama. Namun masyarakat belum sadar akan nya hal ini ini,karena social distancing ini hanya bersifat himbauan dan masih banyak masyarakat yang belum bisa menerapkan pembatsaan sosial ini.

Salah satunya minimarket yang masih buka karena adanya kepentingan usaha, dan masyarakat pun menghiraukan pembatasan sosial ini karena butuhnya barang yang diperlukan sehari-hari.

Salah satu pegawai minimarket Fakhri Ali (22) mengatakan selama pandemi ini masih ada,minimarket tetap buka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tetapi memang Social Distancing ini kurang diperhatikankarena banyaknya pengunjungyang datang dan sempitnya minimarket membuat Social Distancing tidak diperhatikan. Namun untuk kedepannya minimarket ini akan menerapkan peraturng batas maksimal orang yang masuk ke dalam minimarket ini.

“Ya Social Distancingnya kurang diperhatikan masih suka penuh dan tidak ada jarak dengan orang lain, karena toko ini pun tidak terlalu luas dan pengunjung banyak yang datang, tetapi kita nanti akan menerapkan peraturan batak maksimal yang ingin belanja di minimarket ini,”ungkapnya,Selasa,(21/4/2020).


Oleh sebab itu, kebijakan sosial distancing kelihatannya belum sepenuhnya dipahami secara baik oleh masyarakat sebagai strategi pencegahan penyebaran Covid-19.

Karena, sekalipun Covid-19 sangat meresahkan masyarakat terkait dengan kesehatandan keselamatan diri,namun ikatan relasi sosial masih lebih kuat dalam perspektif masyarakat.

Kita berharap masyarakat dapat mengerti tentang pandemi ini. dengan demikian, penanggulangan wabah Covid-19 memerlukan pendekatan kultural,dan karenanya peranan para tokoh dan pihak-pihak dapat memegang kekuatan kulturan dalam masyarakat.

Nama: Muhammad Zaki Nur
NIM: 1174050107
Kelas: Jurnalistik/6C

No comments:

Post a Comment

CARA MAHASISWA MENDAPATKAN PENGHASILAN DI MASA PANDEMI

Dokumen pribadi Muhammad Fajrin&Papuket.id PURWAKARTA- Virus corona masih mewabah dan menjadi pandemi di seluruh dunia, t...