Pembeli sedang mengantri untuk ke kasir minimarket
Purwakarta,(21/4/2020)
(Foto Dok. Pribadi)
PURWAKARTA-COVID-19,
virus yang sudah menjadi pandemi
mematikan ratusan jiwa di seluruh dunia. Belum ada yang bisa menemukan obat
penyakit ini, maka dari itu salah satu
jalan untuk menghindari dari penyakit ini yaitu social distancing atau pembatasan sosial, kebijakan yang dibuat agar masyarakat tidak terkena virus ini dan
menurunkan angka kasus positif dari virus ini.
Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan
pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk
membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain.
Menurut
WHO,ada baiknya untuk mempertahankan jarak setidaknya 1-3 meter ketika berada
di tempat umum terlebih jika ada seseorang yang batuk atau bersin.
Dengan melakukan hal tersebut, diyakini dapat mencegah diri dari terjangkit virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut. pasalnya virus tersebut telah terbukti mudah menular saat gejala masih ringan yakni di masa inkubasi.
Meskipun, kondisi seperti ini masih menjadi masalah pribadi karena masih ada orang yang tidak mudah untuk melakukannya.
Dengan kata lain,terlihat dengan sangat jelas ada persoala nyang sementara dihadapi oleh masyarakat terkait dengan Social distancing.
Tidak bisa kita mungkin bahwa akibat dari social distancing, masyarakat harus melakukan aktivitas di tempat tinggal masing-masing.
Sementara, sebelumnya mereka melakukan aktivitas dengan banyak orang secara bersama-sama. Namun masyarakat belum sadar akan nya hal ini ini,karena social distancing ini hanya bersifat himbauan dan masih banyak masyarakat yang belum bisa menerapkan pembatsaan sosial ini.
Salah satunya minimarket yang masih buka
karena adanya kepentingan usaha, dan masyarakat pun menghiraukan pembatasan
sosial ini karena butuhnya barang yang diperlukan sehari-hari.
Salah satu pegawai minimarket Fakhri Ali (22)
mengatakan selama pandemi ini masih ada,minimarket tetap buka untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Tetapi memang Social Distancing ini kurang
diperhatikankarena banyaknya pengunjungyang datang dan sempitnya minimarket
membuat Social Distancing tidak diperhatikan. Namun untuk kedepannya minimarket
ini akan menerapkan peraturng batas maksimal orang yang masuk ke dalam
minimarket ini.
“Ya Social Distancingnya kurang diperhatikan masih
suka penuh dan tidak ada jarak dengan orang lain, karena toko ini pun tidak
terlalu luas dan pengunjung banyak yang datang, tetapi kita nanti akan
menerapkan peraturan batak maksimal yang ingin belanja di minimarket
ini,”ungkapnya,Selasa,(21/4/2020).
Kita berharap masyarakat dapat mengerti tentang pandemi ini. dengan demikian, penanggulangan wabah Covid-19 memerlukan pendekatan kultural,dan karenanya peranan para tokoh dan pihak-pihak dapat memegang kekuatan kulturan dalam masyarakat.
Nama: Muhammad Zaki Nur
NIM: 1174050107
Kelas: Jurnalistik/6C
Oleh sebab itu, kebijakan sosial distancing kelihatannya belum sepenuhnya
dipahami secara baik oleh masyarakat sebagai strategi pencegahan penyebaran
Covid-19.
Karena, sekalipun Covid-19 sangat meresahkan masyarakat terkait dengan
kesehatandan keselamatan diri,namun ikatan relasi sosial masih lebih kuat dalam
perspektif masyarakat.
Kita berharap masyarakat dapat mengerti tentang pandemi ini. dengan demikian, penanggulangan wabah Covid-19 memerlukan pendekatan kultural,dan karenanya peranan para tokoh dan pihak-pihak dapat memegang kekuatan kulturan dalam masyarakat.
Nama: Muhammad Zaki Nur
NIM: 1174050107
Kelas: Jurnalistik/6C
