Sejarah yang Menjadi Tempat Wisata
Batu kuda, begitulah sebutan masyarakat.
Berlokasi di wilayah Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung,
tepatnya di bukit Manglayang. Tempat wisata satu ini banyak menyimpan sejarah di dalamnya, tempatnya
yang indah dan segar namun sedikit misterius. Perjalan menuju tempat wisata ini
bisa melalui jalur Cipadung kurang lebih 1Km dari bunderan Cibiru, perjalanan
terus ke arah atas hingga batu kuda kurang lebih sekitar 7 Km, dengan jalan
yang sempit tetapi diimbangi pemandangan yang indah dan hawa dingin kota
Bandung yang membuat perjalanan tidak terasa sama sekali.
Mitos yang di percayai Masyarakat, asal usul Batu Kuda ini menceritakan
tentang ada seekor kuda yang bisa terbang dan cepat, kuda itu berasal dari
gunung Kidul dikenal dengan nama kuda Semprani. Pada saat kuda tersebut sedang melintasi
Gunung Manglayang dalam perjalanan dari Cirebon menuju Banten. Tiba-tiba kuda Semprani
itu terjatuh, dan kuda pun terperosok disebuah tempat yang berada tidak jauh dari
titik sanghiyang atau kaki gunung. Kuda itu terjebak dalam waktu yang cukup
lama, sehingga membuat tempatnya terperosok berubah menjadi kubangan.
Diceritakan dalam mitosnya, lambat laun kuda tadi lalu berubah menjadi batu
karena Kuda tersebut mencoba meloloskan diri kubanga, namun tenaga si kuda
tersebut terlanjur habis karena kelelahan. Dan sekarang ini kuda yang dimaksud tadi
adalah wujud batu besar yang ada disitus Batu Kuda Manglayang.
Sebelum direnovasi
Di tempat wisata Batu Kuda banyak daya tarik tersendiri,
terlihat masuk kedalam setelah melewati gerbang masuk pintu Batu Kuda terlihat
hamparan hutan pinus yang lebat dan suara hembusan angin yang sejuk membawa
perasaan kita untuk tenang. Di Batu Kuda juga tersedia kegiatan seperti camping,trekking,photografi,
serta sering di gunakan acara komunitas atau organisasi . Dan disekitar tempat
wisata banyak para pedagang yang berjualan serta ada warung untuk tempat kita makan sambil menikmati
sejuknya suasana disana,tak hanya itu juga ada beberapa para penyewa hammock
atau yang sering disebut ayunan gantung yang diikat dengan pohon. Biaya masuk
ke tempat wisata Batu Kuda ini di bandrol Rp.7.500/orang harga yang cukup murah
dan ekonomis apalagi tempatnya yang tidak mengecewakan serta biaya parkir untuk
motor Rp.5.000 dan untuk mobil Rp.10.000.
Setelah direnovasi
Pengunjung yang datang ke tempat Batu Kuda ini biasanya
para remaja tetapi banyak juga dari kalangan anak kecil hingga dewasa, karena
sangat cocok untuk keluarga apalagi anak kecil ke tempat seperti ini dengan
sejarah didalamanya. Pesan dari salah satu penjaga tempat wisata “Semoga para
wisatawan bisa menjaga kebersihan dan menjaga kondisi diri kita dengan baik terutama
untuk yang camping disekitar sini.“ Ujarnya saat ditemui di pos pejagaan Batu
Kuda. “Dan saya berharap semoga tempat wisata ini bisa dikenal di luar kota.” Tutupnya.
Kita sebagai anak muda harus bisa melestarikan dan menjaga alam ini karena aset
yang paling mahal dalam negeri ini adalah kekayaan alami yang di miliki
Indonesia.
