Dulu, Di Pasar Bisa Nonton Loh!
Pasar
merupakan tempat penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual
beli. Seperti yang kita tahu bahwa keadaan pasar tidak membuat nyaman terkadang
situasinya yang kotor,bau,becek,dan sebagainya tetapi bagi orang yang sudah
biasa datang ke pasar hal itu sangat wajar. Ternyata tak hanya tempat untuk
jual beli tetapi disekitar pasar pun kita bisa nonton, loh kok bisa?
Dulu pada tahun 1993 di sekitar pasar Ujung Berung kota
Bandung terdapat sebuah bioskop yang megah dan ramai pada jamannya yaitu bioskop
Astor yang terletak disisi pasar Ujung Berung. Anak jaman milenial tak ada yang
tahu bahwa dulu disitu terdapat bioskop.
Salah
satu bioskop yang cukup punya andil di Bandung pada saat itu, Namun sayang
sekarang hanya tinggal sebuah nama
dengan bangunan yang sudah tidak terawat lagi seperti sudah kotor berkarat hanya bisa kita jumpai dari luar saja,
Jika dibandingkan dengan gedung bioskop yang sekarang kita temui di mall,
bioskop ini memang kalah telak dalam hal fasilitas dan kelayakannya.
Pemilik
dari bioskop ini Mr.Parwes warga negara India sudah lama tidak megurus tempat
ini, rencana bangunan dan tanah ini akan di jual karena persaingan bisnis yang
begitu keras memaksa bioskop ini untuk gulung tikar pada tahun 2003, mendengar cerita
dari pak Didin salah seorang tukang parkir “Rencana sih katanya mau di jual, ya
karna faktor banyak bioskop-bioskop yang di mall itu jadi para pengunjung sudah
sedikit yang datang kesini” katanya sembari memegang peluit parkir.
Pada
masa puncak kejayaan bioskop astor ini banyak pengunjung yang datang tak hanya warga
disekitar ujung berung,namun dari daerah sisi kota bandung pun banyak warga
yang datang ke bioskop astor ini mulai dari kalangan
anak-anak,remaja,dewasa,dan orang tua.
Setiap
malam minggu bioskop astor ini selalu ramai oleh para remaja yang memadu kasih
mereka untuk menyaksikan film di bioskop ini,tak hanya remaja banyak keluarga
serta membawa anak-anaknya untuk mengajak nonton film bersama “Dulu mah ramai,
apalagi kalo malam minggu banyak yang
pacaran pada nonton bioskop tapi ada juga keluarga yang bawa anak-anaknya buat
nonton” ujar pak Didin tukang parkir warga Ujung Berung.
Perbandingan
bioskop astor pada waktu itu dilihat dari harga tiketnya hanya 10.000-15.000
per kursinya beda dengan bioskop sekarang yang ada di mall seperti CGV,XXI,21,dll
harga perkursinya bisa sampai 50.000-100.000. Tiket bioskop zaman dulu pun
berbentuk seperti karcis parkir jika zaman sekarang tiket sudah berbentuk
tulisan digital dengan fotmat yang lebih kecil dan eksklusif.
Ilustrasi tiket bioskop seperti karcis parkir
sumber: https://korhejdalle.files.wordpresss.com/2010/03/29122009011.jpg
Sewaktu
saya melihat keadaan didalam bioskop melalui kaca terlihat didalamnya yang
sangat berantakan banyak kayu balok,meja,kursi,besi hingga ada beberapa
seperti botol minuman keras,hal itu
sangat disayangkan ketika ada bangunan yang sudah tidak terpakai namun oknum
menyalahgunakannya.
Bioskop Astor tampak dari samping (31/10/2018)
Ketika
jaman sudah berubah banyak dari kita melupakan keasliannya,alangkah baiknya
kita mengenalnya dan berusaha untuk selalu kita jaga dan rawat untuk
mewariskannya ke anak cucu kita kelak dan jangan sampai lupa dengan sejarah
pada bioskop ini hanya karna kita cuma mengetahui bioskop yang ada di mal-mal saja,
tambahlah ilmu wawasan kita agar kita selalu mendapatkan banyak ilmu untuk
berbagi dengan sesama.



